Jakarta (ANTARA News) - Film dan musik harus memesankan kehidupan bermasyarakat yang bermoral dan berakhlak tinggi, kata Rhoma Irama kepada ANTARA News, di hari pertama syuting "Dawai Dua Asmara" di Mediterania Golf Cluster, Sentul, Bogor. "Saya bertanggung jawab adengan peradegan dalam film ini tidak boleh menyesatkan penonton dan itu adalah syarat utamanya," katanya.

Rhoma mengkritik bangsanya yang disebutnya hanya bisa berhenti di tingkat slogan, tetapi praktik kehidupannya menyimpang dari kata dan ucapannya, termasuk dalam soal berkeyakinan.

"Banyak dari kita mengaku berketuhanan tetapi nilai-nilai itu telah luntur," katanya Kamis kemarin.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of tech. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

Dalam soal lain, Rhoma mengkritik pengesahan UU nikah siri oleh pemerintah yang disebutnya tidak imbang karena seharusnya didahului oleh pengajuan dan disahkannya UU perzinahan karena masih banyak pelacuran dan tempat prostitusi di Indonesia.

"Benahi dulu hukum pelacuran, Ketika Anda berzinah, apakah ada yang melarang? Tetapi ini kah, malah yang menikah yang dilarang," katanya keheranan.

Musisi dan aktor yang kerap dipanggail "Bang Haji" dan aktif di pengajian majlis taklim berikrar untuk tetap eksis di musik dangdut di mana dia telah mengukuhkan diri sebagai raja dangdut bersama bandnya Soneta.

Tahun ini Rhoma dan Soneta akan meluncurkan sebuah album. "Insya Allah, tahun ini akan ada album baru, tinggal menunggu waktu," tutupnya. (*)

Adam Rizal/Jafar