Jerusalem (ANTARA News/Reuters) - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan rasa belasungkawanya melalui komunikasi telepon yang jarang dilakukan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Sabtu, atas kebakaran mematikan di Israel utara, ujar sejumlah pejabat Israel. Kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan yang tidak masuk akal sejak pertemuan terakhir mereka pada September ketika perundingan perdamaian yang didukung Amerika Serikat terhenti karena pertengkaran mengenai pwmbangunan permukiman Yahudi.

Sebuah penjelasan dari Kantor Netanyahu mengatakan bahwa Abbas "menyatakan belasungkawanya bagi warga Israel yang tewas akibat kebakaran serta dengan senang hati menyokong bantuan yang dibutuhkan".

Dalam perbincangan yang dipandang "hangat dan bersahabat", Netanyahu menanggapi bahwa "tetangga haruslah saling membantu satu sama lain".

Those of you not familiar with the latest on mobil keluarga ideal terbaik indonesia now have at least a basic understanding. But there's more to come.

Netanyahu juga menyarankan dia untuk mengirimkan satu armada pesawat pemadam kebakaran yang telah direncanakannya untuk melakukan "pemadaman di lingkungan Arab tetangga Israel", ujar pernyataan itu.

Kebakaran yang telah menewaskan 42 warga Israel, membinasakan hutan di luar pelabuhan Haifa itu telah berlangsung tiga hari hingga saat ini, sehingga Israel yang kekurangan perlengkapan pemadam kebakaran mendesak Netanyahu untuk mencari bantuan asing dari puluhan negara lain.

Polisi Israel menduga kebakaran dipicu oleh kelalaian akibat api unggun perkemahan di tanah dekat hutan yang dilanda kekeringan.

Perundingan perdamaian Palestina-Israel masih terhenti karena persengketaan permukiman, namun Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton mengatakan pada Jumat bahwa AS sedang mengupayakan tindakan intensif untuk memulai lagi perundingan dan akan mengumumkan langkah selanjutnya pada pekan depan.(*)
(UuKR-BPY/S008)