Yogyakarta, 6/12 (ANTARA) - Mendiang Ann Dunham (ibunda Presiden Amerika Serikat, Barrack Hussein Obama Jr.) dan Mubyarto berkontribusi mengembangkan ekonomi kerakyatan di Indonesia, sehingga pantas diberi penghargaan, kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sudjarwadi. "Keduanya merupakan sosok yang fokus mengkaji persoalan keuangan mikro dan ekonomi kerakyatan," katanya pada kolokium (pertemuan keahlian) sebagai bentuk penghargaan kepada mendiang Ann Dunham, dan almarhum Mubyarto, di Yogyakarta, Senin.

"Mendiang Mubyarto merupakan ekonom UGM yang telah mengembangkan konsep ekonomi Pancasila, dan memberikan kontribusi besar pada pengembangan ekonomi kerakyatan," katanya.

Ia mengatakan, mendiang Ann Dunham juga memiliki kedekatan dengan UGM saat melakukan penelitian mengenai keuangan mikro di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

"Hasil penelitiannya berjudul `Peasant Blacksmithing in Indonesia` dipertahankan dalam sidang disertasi di Universitas Hawai. Ann Dunham yang merupakan pakar antropologi ekonomi meninggal pada 1995," katanya.

Guru Besar Emiritus Departemen Antropologi Fakultas Sosial Sains Universitas Hawai, Alice Dewey mengatakan, dirinya dan Ann Dunham memiliki kedekatan saat bersama melakukan penelitian di Indonesia.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

"Ann Dunham melakukan penelitian di 25 desa, yang fokus mengkaji persoalan modernisasi dan pengaruhnya pada peran perempuan dalam proses produksi industri usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan peran wanita semakin meningkat di era modern," katanya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Sri Edi Swasono, mengatakan bahwa program Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan salah satu program pemerintah yang diluncurkan Mubyarto pada 1993 saat menjabat sebagai Asisten Menteri Pembangunan Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas.

Menurut dia, program pengentasan kemiskinan memang telah berhenti, tetapi konsep hibah dana bergulir yang dikembangkan Mubyarto sampai saat ini masih diaplikasikan dalam bentuk lain di berbagai sektor pembangunan Indonesia.

"Mubyarto menolak pemikiran ekonomi yang berorientasi kebijakan pasar sebagai supremasi dalam kebijakan ekonomi Indonesia, karena hal itu mengasumsikan semua aktor ekonomi sebagai homo economicus," katanya.

Kolokium sebagai bentuk penghargaan kepada mendiang Ann Dunham dan Mubyarto itu merupakan rangkaian dari konferensi internasional Wisdom 2010 yang diselenggarakan UGM.

Wisdom diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai negara dan 30 perwakilan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
(ANT/P003)