Surabaya (ANTARA News) - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan kepada Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Nasional Ulama sebagai partai politik pertama yang menyelenggarakan muktamar/kongres di atas kapal laut. Piagam penghargaan tersebut diserahkan Manajer MURI Sri Widyawati kepada Ketua Umum PKNU Choirul Anam sesaat sebelum Kapal Motor Penumpang (KMP) Lambelu yang menjadi ajang muktamar lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin.

"Ini peristiwa unik, pertama, dan langka. Memang sudah banyak kegiatan yang dilakukan di atas kapal, namun untuk kongres atau muktamar partai, ini yang pertama kali," kata Sri Widyawati.

Muktamar PKNU digelar di atas kapal KMP Lambelu milik PT PELNI dalam pelayaran dari Tanjung Perak menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 13-14 Desember 2010. Pembukaan muktamar dilakukan di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura, Minggu (12/12).

Muktamar diikuti sekitar 2.000 peserta yang berasal dari pengurus DPP, 27 dari 33 DPW, dan 267 dari 400-an DPC PKNU se-Indonesia.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.

"Ini penghargaan ke-4.639 yang diserahkan MURI," kata Sri Widyawati menjelaskan penghargaan yang diserahkan pihaknya kepada PKNU.

Sementara itu Choirul Anam menegaskan, penyelenggaraan muktamar PKNU di atas kapal laut bukan dimaksudkan untuk mengejar sensasi, namun untuk mengingatkan kader, juga rakyat Indonesia, bahwa Indonesia adalah negara bahari atau maritim.

"Kita keturunan bangsa pelaut, jangan lupa hal itu," kata Anam yang oleh sebagian besar peserta muktamar diharapkan bersedia memimpin kembali partai berbasis warga NU tersebut.

Ketua Panitia Muktamar, Muhtar Taher, menjelaskan, untuk menggelar Muktamar di atas KMP Lambelu, pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp1,29 miliar.

Mengingat waktu bermuktamar yang terbatas, kata Muhtar, persidangan akan dilakukan secara maraton dan ditargetkan telah rampung ketika tiba di Jakarta.

(S024/A041/S026)