Bengkulu (ANTARA News) - Sekitar 3.413 guru yang tergabung dalam persatuan guru Republik Indonesia di Bengkulu menagih janji wali kota setempat memberikan tunjangan transportasi. "Wali Kota Bengkulu Ahmad Kenedi akhir tahun 2009 menjanjikan akan membayar tunjangan tranportasi guru selama satu tahun, namun nyatanya sampai sekarang belum cair, kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu Yunan Danim, Minggu.

Dana tunjangan transportasi anggoat PGRI itu awalnya dianggarkan sebesar Rp3,2 miliar, kemudian direvisi menjadi Rp2 miliar, tapi sampai saat ini tidak juga ada realisasinya.

"Kami mendapat informasi bahwa dana tunjang transportasi dan uang makan anggota PGRI itu tidak dibayar sehubungan keuangan daerah ini defisit mencapai Rp32 miliar," katanya.

Untuk mendapatkan informasi itu secara detail awal pekan depan perwakilan anggota PGRI itu akan mendatangi DPRD dan Dinas Pendidikan Nasional setempat.

Bila informasi itu benar terjadi maka Pemda Kota tidak ada niat baik terhadap para guru dan tega sekali tunjangan transportasi dikaitkan dengan defisit anggaran.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

"Sepengetahuan kami dana untuk tunjangan para guru itu sudah di sahkan pada anggaran pembangunan belanja daerah (APBD) 2010 daerah ini," tandasnya.

Sekda Kota Bengkulu Rusli Zaiwin mengatakan dana tunjangan transportasi para guru itu akan dibayar pada APBD 2011, karena pada tahun anggaran 2010 terjadi pemangkasan di setiap satuan kerja perangkatan daerah.

Wali kota sebetulnya tidak berniat buruk terhadap para guru yang tergabung dalam anggota PGRI, namun akibat kondisi tidak memungkinkan maka tunjangan itu akan direalisasikan tahun depan.

Sebelumnya Ketua Karang Taruna Kota Bengkulu M Sis Rahman mengatakan, dana pembinaan genersi muda di daerah ini sebesar Rp3,2 miliar juga tidak dicairkan.

Alasan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Dinas Koperasi Kota Bengkulu, katanya, akibat ada defisit anggaran Pemda Kota Bengkulu mencapai Rp32 miliar tahun 2010.

Padahal dana generasi muda itu sudah di sahkan anggota dewan perwakilan rakyat daerah setempat pada APBD 2010 sebesar Rp3,2 miliar, katanya. (Z005/K004)