Denpasar (ANTARA News) - Pameran foto jurnalistik merupakan salah satu broken informasi pada masyarakat dalam rangka mencerdaskan bangsa, karena itu broken tersebut harus mampu mengungkap fakta serta peristiwa secara aktual. "Foto jurnalistik adalah karya seni yang bernilai berita dan salah satu pendukung dari berita tulis," kata Wakil Bupati Badung, Ketut Sudikerta di Sanur, Bali, kemarin.

Di sela menyaksikan pameran karya pewarta foto Kantor Berita Nasional ANTARA bertema Demokrasi Langsung "Vox Pupuli, Vox Dei" itu, ia mengatakan, sebuah foto jurnalistik akan mampu menggambarkan semua peristiwa dalam selembar foto secara utuh.

"Kegiatan semacam ini perlu digelar, sehingga masyarakat akan lebih tahu momentum yang pernah berlangsung di tanah air, seperti bagaimana proses menjelang pemilu presiden dan wakil presiden di daerah-daerah terpencil hingga ibukota," kata Sudikerta, sembari menyaksikan satu per satu foto tersebut.

Ia mengaku sangat apresiatif digelarnya foto-foto jurnalistik, karena selain sebagai informasi peristiwa, juga pemotretan objek dan pencahayaan dari para fotografer sangat kreatif sehingga bernilai seni.

Hal senada juga diunggapkan Kombes I Gede Sugianyar, humas Polda Bali, bahwa pameran foto jurnalistik merupakan wahana edukasi bagi masyarakat maupun pencinta seni fotografi.

Now that we've covered those aspects of tech, let's turn to some of the other factors that need to be considered.

"Foto-fotonya luar biasa menarik, karena pengambilan `angel` pemotretannya pas dengan pencahayaan sehingga sangat artistik," kata Sugianyar yang hobi fotografi itu.

Sembari mengamati puluhan karya fotografi tersebut, dirinya semakin tertantang untuk memotret peristiwa menarik, dengan berbagai `angel` (sudut), sehingga mampu menggambarkan kejadian seutuhnya.

"Saya berupaya mencari foto dan `angel` menarik, seperti artis Hollywood Julia Roberts saat syuting film berjudul "Eat, Pray, Love" (EPL) di Pasar Ubud, Bali. Walau ketika itu pengamanan dari `body guard` sangat ketat, berhasil mengambil gambar dan menjadi suatu kebanggaan saya," tutur Sugianyar.

Sebagaimana diberitakan, pameran foto bertema Demokrasi Langsung "Vox Pupuli, Vox Dei" (suara rakyat suara Tuhan) pertama kali diluncurkan di Atrium Plaza Semanggi, Jakarta, mulai 28 Oktober - 4 November 2009.

Setelah di Jakarta, pameran foto dilanjutkan secara `roadshow` di lima kota yakni Surabaya (6-15 November), Medan (13-22 November), Makassar (20-29 November), Bali (26 Nopember-6 Desember) dan Yogyakarta (4-13 Desember).

`Roadshow` pameran foto yang digelar Kantor Berita Nasional ANTARA serangkaian memperingati hari ulang tahunnya yang ke-72. Untuk di Bali digelar di Sector Bar Sanur berlangsung mulai 26 Nopember hingga 6 Desember 2009.(*)