Mamuju (ANTARA News) - Sebanyak 37 KK warga Desa Tampalang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi korban abrasi pantai masih dalam status pengungsian. Pemantauan di Mamuju, Sabtu, sekitar 37 KK warga desa Tampalang masih berada dipengungsian setelah pemukiman mereka hancur dihantam gelombang pasang setinggi dua meter yang datang dari perairan Sulawesi pada Kamis (13/1).

Warga Desa Tampalang tersebut kini tinggal di rumah kerabat mereka yang berada tidak jauh dari lokasi pemukiman mereka yang sebelumnya hancur dihantam gelombang pasang.

"Para warga kini seluruhnya mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan karena bantuan yang disalurkan pemerintah jumlahnya sangat sedikit, sementara mereka juga telah kehilangan tempat tinggal," kata Agus salah seorang warga.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

Ia mengatakan, bantuan pemerintah berupa lima liter beras, satu karton indomie dan ikan kaleng tidak mampu memenuhi kebutuhan sekitar 37 KK warga yang seluruhnya memiliki keluarga sebanyak 177 jiwa.

Oleh karena itu ia meminta segera memberikan kebutuhan tambahan makanan bagi masyarakat yang menjadi korban abrasi pantai dan meminta pemerintah setempat membangunkan kembali pemukiman mereka yang hancur.

"Sampai kapan kami ini tinggal dipengunsian tanpa tempat tinggal, pemerintah harus memberikan perhatian dengan membangun kembali pemukiman kami yang hancur," katanya.

Ia juga meminta kepada pemerintah membangun kembali tanggul penahan ombak sepanjang 200 meter di Desa Tampalang karena dengan hancurnya tanggul itu membuat air laut dengan mudah merusak pemukiman warga.

Sebelumnya sekitar sembilan unit rumah hancur dihantam gelombang pasang akibatr abrasi pantai di Desa Tampalang selain itu 23 rumah warga lainnya juga rusak ringan dan puluhan lainnya terancam dihantam gelombang pasang (13/1). (MFH/M019/K004)