Sleman (ANTARA News) - Polres Sleman masih menyelidiki untuk mengungkap pelaku maupun motif aksi pelemparan bom molotov di rumah Ketua Paguyuban Lurah se-Daerah Istimewa Yogyakarta "Ismoyo" Mulyadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Sleman, Kamis dini hari. "Kami masih menyelidiki aksi pelemparan bom molotov tersebut, sampai saat ini kami memang belum dapat informasi terkait pelaku maupun motif dari aksi pelemparan tersebut," kata Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini, Kamis.

Menurut dia, pihaknya tidak ingin mengaitkan aksi pelemparan bom molotov ini dengan isu seputar penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meskipun "Ismoyo" merupakan salah satu elemen masyarakat yang mendukung penetapan.

"Kami tidak ingin mengaitkan kejadian ini dengan masalah penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, ini hanya gangguan keamanan dan ketertiban biasa. Kami masih melakukan penyelidikan, dan sampai saat ini kami memang belum memeriksa saksi-saksi," katanya.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

Sementara itu Mulyadi mengatakan, aksi pelemparan bom molotov tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB saat dia bersama anggota keluarganya sedang tidur.

"Saat itu kami mendengar suara seperti kaca pecah, dan setelah saya keluar ternyata teras rumah sudah dalam keadaan terbakar, api juga membakar bangku bambu dan tirai yang ada di teras rumah," katanya.

Dari keterangan saksi mata, pelaku beberapa orang yang mengendarai dua sepeda motor. Mereka melemparkan botol berisi minyak tanah dan bersumbu yang sudah dinyalakan.

"Kami tidak tahu apakah aksi teror ini ada kaitan dengan posisi saya sebagai Ketua `Ismoyo` yang mendukung penetapan gubnernur atau tidak," katanya.

(V001/H008/S026)