Menteri Agama Suryadharma Ali. (ANTARA)

Kebebasan dalam bergama, itu harus ada batasnya. Kebebasan, tidak boleh menghina dan acak-acak kitab suci agama lain
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku prihatin terhadap maraknya aliran sesat di tengah masyarakat, karena kelompok sesat atau pun sempalan itu menyatakan sebagai umat Islam, tapi di dalamnya justru mengacak-acak Islam. "Rusaknya akhlak dan moral generasi muda dan maraknya aliran sesat itu menunjukkan kekosongan dakwah yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang," katanya di hadapan ribuan ibu-ibu majelis taklim yang memadati Istora Senayan, saat peluncuran program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (Gemmar Mengaji) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu.

Ia mengajak seluruh komponen untuk hijrah dari fanatisme golongan dan mahzab, dan mencegah permusuhan di antara umat.

"Kebebasan dalam bergama, itu harus ada batasnya. Kebebasan, tidak boleh menghina dan acak-acak kitab suci agama lain. Nabi terakhir adalah Muhammad, dan tidak ada lagi nabi lagi. Begitu juga kitab suci Al quran," katanya.

"Maka program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji itu untuk cegah masuknya pemikiran/paham ajaran sesat dan mencegah rusaknya akhlak generasi muda," ungkap Menteri Agama Suryadharma Ali.
(*)

 

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

 

 

 
 

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com