Blitar (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menilai bahwa maraknya insiden bom yang menghampiri beberapa tokoh di Indonesia selama satu pekan ini menunjukkan lemahnya jaringan intelijen. "Pemerintah belum serius menciptakan rasa aman dan nyaman pada seluruh lapisan masyarakat, padahal masyarakat membutuhkan sikap tegas dari pemerintah dan meminta jaminan tersebut," katanya di sela-sela ziarah di makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu.

Ketika mendampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam ziarah ke makam Bung Karno itu, ia menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan tentram kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa kecuali.

"Ancaman bom ini menunjukkan jaringan intelijen tidak terstruktur dengan baik. Kami tidak ingin terjebak, jika insiden tersebut sebagai rekayasa semata. Kami minta pemerintah dan aparatur negara lainnya bertanggung jawab menciptakan ketentraman di masyarakat," katanya.

Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

Ketegasan itu, kata dia, harus segera diciptakan, sebab insiden teror bom tersangkut dengan banyak hal, seperti terkait dengan masalah investasi, ekonomi, dan sektor lainnya. Pemerintah diminta cepat mengurai jaringan teror yang sudah meresahkan ini.

"Pemerintah harus cepat lakukan identifikasi dan mengurai jaring-jaring teror di negeri ini. Insiden bom itu adalah bagian dari teror," katanya.

Pihaknya juga tidak ingin mendengar alasan pemerintah yang mengaku kecolongan dengan insiden itu. "Sudah seharusnya, dengan kejadian ini komunikasi di tingkat aparatur pemerintah dapat menjadi lebih baik lagi," kata Tjahjo Kumolo. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com