Jakarta (ANTARA News) - Lebih 500 umat Kristen lintas suku bangsa dari dalam maupun luar negeri mengalami mukjizat sakramen Baptisan khas Jemaat Gereja Tiberias Indonesia, di Jakarta, Kamis. Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia (GTI), Pendeta Dr Yesaya Pariadji langsung memimpin sakramen Baptisan mukjizat yang diawali sakramen Perjamuan Kudus, setelah sebelumnya berlangsung kebaktian pelepasan oleh Pendeta Dolf Mailangkay, MTh.

Beberapa di antara anggota jemaat langsung mengalami mukjizat berupa kesembuhan dari berbagai jenis penyakit (seperti tumor, kanker, kelumpuhan, gagal ginjal, diabetes).

"Gereja Tiberias Indonesia melalui Gembala Sidang mendapat nubuatan dan amanat Tuhan untuk mengembalikan `kuasa` Sakramen Perjamuan Kudus, Minyak Urapan (minyak zaitun) dan Sakramen Baptisan," kata Pendeta Dolf Mailangkay kepada ANTARA.

Dalam khutbah pelepasan sebelum Sakramen Perjamuan Kudus dan Sakramen Baptisan pun, ia berulangkali menjelaskan target misi GTI untuk membangun umat yang siap ke sorga.

"Kesiapan itulah yang diproses melalui sejumlah Sakramen Kudus sesuai amanat surgawi, terutama Perjamuan Kudus, Minyak Urapan dan Baptisan (selam)," ujarnya.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

Khusus mengenai Sakramen Baptisan, menurutnya, itu berarti menyerahkan tubuh, jiwa dan rohuntuk `mati` sekaligus `bangkit` bersama Yesus Kristus, Sang Juruselamat Dunia.

"Baptisan juga berarti menerima ekstra kuasa, ekstra berkat dan ekstra mujizat. Makanya kita menyaksikan banyak anggota jemaat mengalami mujizat penyembuhan dari berbagai penyakit, juga pemulihan dari resesi ekonomi, roh gagal dan bangkrut dari usaha serta terhindar dari bahaya celaka maupun bencana," jelasnya.

Sementara itu, Pendeta Zakarias Maksud dan Pengerja Andi Silangen mengungkapkan, penyelenggaraan Sakramen Baptisan kini terus mengalami peningkatan frekuensinya.

"Jika pada tahun-tahun sebelumnya hanya pada saat awal dan akhir tahun, kini meningkat menjadi sebulan sekali. Bahkan di bulan Januari lalu kita tidak hanya menggelar sekali, tetapi beberapa kali di sejumlah kota, termasuk Manado, dengan peserta terus meningkat, antara limaratus hingga 2000 jemaat," kata Pendeta Zakarias Maksud.(*)

(M036/Z002)

Editor: Ruslan
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com