Mamuju (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Wilayah Organisasi Masyarakat Garda Bangsa Provinsi Sulawesi Barat mengutuk keras penyerangan berujung kekerasan yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah serta melukai lima orang lainnya di Cikeusik Pandeglang, Banten. "Aksi kekerasan yang menyebabkan tewasnya jemaat Ahmadiyah Cikeusik Pandeglang, Banten, adalah tindakan brutal dan semena-mena yang sangat bengis," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Organisasi Masyarakat Garda Bangsa Provinsi Sulbar, Mahmud Subarka H, di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, aksi kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah itu adalah tindakan pelanggaran hukum yang harus diusut tuntas aparat kepolisian serta diproses sesuai aturan yang berlaku, dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.

"Aksi main hakim itu tidak dibenarkan menurut hukum, jadi pihak kepolisian sebagai penegak hukum harus bertindak tegas mengusut tuntas kasus itu,"katanya.

Ia berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku yang melakukan kekerasan yang telah membunuh jemaat Ahmadiyah dan melakukan proses hukum terhadapnya hingga tuntas sesuai aturan hukum negara ini.

Menurut dia, aksi brutal terhadap jemaat Ahmadiyah seperti itu sudah berulang kali terjadi sehingga cara cara kekerasan itu harus segera dihentikan, karena jika tidak negara ini akan menjadi negara yang menganut hukum rimba.

You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

"Kekerasan brutal itu harus dihentikan karena akan mencoreng negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Jangan dibiarkan seperti itu karena akan tercipta ketidakamanan bagi masyarakat kita ," katanya

Ia meminta pemerintahtegas menghentikan kekerasan seperti yang menimpa jemaah Ahmadiyah karena sangat meresahkan masyarakat.

"Harus ada langkah konkrit dari pemerintah menghentikan kekacauan berupa kekerasan ini agar tidak terjadi lagi, karena dengan alasan apapun tidak dibenarkan ada pembunuhan seperti yang menimpa Ahmadiyah, aksi main hakim sendiri itu harus cepat dihentikan pemerintah, agar masyarakat bisa tenang dan tidak resah, karena aksi main sendiri seperti itu,"katanya.

Humas Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Mubarik Ahmad sebelumnya mengungkapkan, tercatat ada tiga anggota Ahmadiyah yang tewas dalam penyerangan berujung kekerasan diKecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Tiga orang jemaah Ahmadiyah yang tewas adalah, Mulyadi, Tarno dan Roni. dua diantara kobran itu yakni Tarno dan Mulyadi adalah kakak beradik dari Parman yang merupakan mubaligh Ahmadiyah di Cikeusik. (MFH/Y006/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com