Kairo (ANTARA News) -  Kejaksaan Mesir mengajukan dakwaan resmi, Kamis, terhadap tiga bekas menteri dan satu pengusaha dengan tuduhan menyalahgunakan jabatan  untuk memperkaya diri sendiri dan mencuri uang rakyat. Televisi negara melaporkan, langkah-langkah hukum telah dimulai terhadap bekas menteri pariwisata Zuhair Garana, bekas menteri perdagangan dan industri Rachid Mohamed Rachid, bekas menteri pariwisata Ahmed al-Maghrabi dan Ahmed Ezz, pemilik Ezz Steel, setelah demonstrasi terhadap pemerintah Presiden Hosni Mubarak meletus pada 25 Januari lalu.

Para menteri itu tak menjabat lagi sejak  Mubarak membubarkan kabinetnya pada 29 Januari.

Ezz adalah tokoh senior partai yang berkuasa yaitu Partai Demokrat Nasional tapi sosoknya mulai pekan lalu terusir dari kepemimpinan partai. Sebagai seorang anggota parlemen, ia memiliki kekebalan dari penuntutan.

Pemerintah Mesir melarang  empat orang itu, ditambah bekas menteri dalam negeri Habib el-Adli, melakukan perjalanan selagi kasus mereka belum tuntas.Pemerintah juga membekukan rekening bank mereka.

Rachid membantah telah melakukan kesalahan. Ezz Steel mengatakan dalam satu pernyataan pekan ini bahwa Ezz telah menolak dengan keras tuduhan padanya dan penyelidikan itu merupakan urusan pribadi yang tidak akan mempengaruhi operasi perusahaan tersebut. Tersangka-tersangka lain masih belum berkomentar.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.

El-Adli  pekan ini menjalani sidang di mahkamah militer dan tuduhan kepadanya kemungkinan adalah karena menarik pasukan keamanan dari jalanan pada saat demonstrasi, memerintahkan tembakan langsung terhadap demonstran dan pembebasan tawanan dari penjara.

Setelah melawan demonstrasi sangat besar di negara itu pada 28 Januari lalu, pasukan keamanan dengan tiba-tiba menghilang dari jalanan Mesir.

Televisi negara mengatakan Garana dituduh telah memberikan tanah negara pada sebuah perusahaan wisata yang tak terkenal sebagai insentif karena perusahaan itu menanam modal di perusahaannya sendiri, Garana Tourism, yang menghadapi kesulitan keuangan.

Kantor berita negara MENA mengatakan Ezz dituduh mengambil kendali secara tidak sah atas al Dekheila Steel, yang kemudian memasok baja pada perusahaannya Ezz Steel dengan harga terlalu rendah sehingga  al-Dekheila rugi.
(S008/A038)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com